Halo halo everyone. Berbicara tentang perbedaan budaya, latar belakang, dsb disekeliling kita memang bisa menjadi topik menarik. Post kali ini saya ingin berbicara tentang “culture shock”. Apa sih culture shock itu? dari etimologisnya, culture dalam bahasa inggris berarti budaya atau kebudayaan, dan shock adalah kaget. Tentu saja bukan budaya untuk mengageti seseorang ;p (only for jokes) melainkan, “situasi dimana seseorang harus tidak terbiasa atau belum terbiasa dengan kebudayaan orang lain yang sifatnya sangat berbeda dengan kebudayaan yang dimiliki rang tersebut”. Hal ini kerap kali dialami orang-orang yang mungkin sedang berpergian keluar kota atau ke luar negeri dan tentu saja bertemu denganorang-orang yang mempunyai kebudayaann berbeda dengan dirinya. Tidak usah terlalu jauh untuk menginterpretasikan contoh dari culture shock, saya-pun pernah merasakan itu. So, let me tell u about my story ya...
Kebanyakan orang Indonesia yang belum pernah tinggal di Malaysia biasanya menganggap bahwa proses adaptasi di Negeri Jiran akan lebih mudah bagi mereka dibandingkan ke negara lain. Pasalnya, Malaysia memang memiliki banyak kemiripan dengan Indonesia; ras Melayunya banyak, sebagian besar penduduk beragama Islam, makanannya juga tidak berbeda jauh dengan makanan Indonesia, dan bahasa Melayu bisa dipelajari dengan cukup cepat. Akan tetapi, kelengahan ini bisa-bisa malah membuat orang kaget ketika sampai di sana.
Saat tiba, mungkin agak kaget ketika mendapati banyak orang berbicara dengan bahasa dan logat yang agak berbeda, namun secara umum, rasanya mungkin masih sama dengan ketika berada di kota besar Indonesia. Culture shock baru pelan-pelan akan terasa saat kita sudah mulai cukup lama tinggal di negara baru ini.
Begitupun dengan cerita yang saya alami pada bulan Oktober tahun 2013, saya pun turut merasakan apa yang dinamakan dengan 'culture shock' dengan culture makanan-nya ketika berada di negara lain. Semua berawal ketika saya mendapat ikatan dinas dari kantor tempat saya bekerja untuk mengikuti pelatihan 'Development Programs' di Petronas Bangi - Malaysia selama 2 minggu. Walaupun sudah kali ke-dua datang kesana tetapi tetap ada hal dan pengalaman serta keseruan-keseruan yang berbeda yang saya rasakan.
Awal-awal kedatangan pada hari pertama dan kedua memang tidak terasa apa itu yang dinamakan dengan 'culture shock' karena masih exciting dengan suasana dan experience baru, ditambah keseruan chit-chat dan senda gurau dengan sesama teman se-angkatan yang ikut gabung dalam pelatihan tersebut.
Namun ketika mulai menginjak hari ketiga kebosanan pun mulai melanda kami, hehehe... jadi ceritanya pas makan siang (hari ketiga) saya dan teman-teman mulai notice makanan yang kami makan melulu berbau santan, kari dan teman-temannya.. fyi memang Malaysia dipengaruhi sedikit culture India yang memang sebagian warga negaranya adalah keturunan (peranakan) India jadi memang sudah lumrah dan menjadi makanan khas disana, selain masakan-masakan Melayu tentunya. Di Indonesia sendiri-pun santan juga menjadi masakan khas di beberapa etnis di Indonesia seperti masakan Padang contohnya. Namun maksud saya disini dikarenakan keberagaman masakan yang ada di Indonesia pun tidak melulu kami makan masakan Padang, hehehe.. apalagi notabene kami tinggal di Jakarta yang sudah multi culture, juga berhubung saya orang Sunda jadi tidak bisa ketinggalan kalau makan harus dengan yang namanya sambal.. :)
Nah, jadi sejak saat itu betapa saya dan teman-teman se-pelatihan sangat merindukan Indonesia, rindu masakan, ditambah tentunya rindu dengan keluarga. Untungnya ada beberapa teman se-pelatihan yang membawa 'sangu' seperti sambal, abon ataupun mie instant (ind*mie) yang kami bawa dari Indonesia untuk mengobati sedikit selera makan kami disana. Namun untungnya ketika hari ke-sepuluh ketika saya dan teman-teman berkunjung ke Petronas Segamat (Station Gas Booster) kami disuguhkan masakan khas Indonesia, karena kebetulan Chef disana berasal dari Indonesia jadi kedatangan kami kesana amat sangat mengobati kejenuhan selera makan saya dan teman-teman selama pelatihan.
Intinya yang saya rasakan bersama teman-teman saat itu memang tidak ada tempat yang seindah dan seenak Indonesia... (hehe ini serius lho, dari hati yang paling dalam..) bangga dan bahagia jadi orang Indonesia. Bangga dengan keberagaman suku bangsa, pulau, keramah-tamahannya dan terutama dengan masakan atau makanannya.. Love it!!!
Begitulah sepenggal cerita saya mengenai 'Culture Shock' walaupun begitu, culture shock sebenarnya adalah pengalaman yang menarik dan seringkali lucu yang kadang dialami oleh beberapa orang jika sedang berada ditempat atau negara yang berbeda, yang mungkin harus memerlukan banyak adaptasi saja didalam prosesnya. :)
SUMBER :
http://jurnaljane.blogspot.co.id/2011/12/culture-shock-shock-karena-bertemu.html
http://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/once-you-arrive/culture-shock-dan-cara-mengatasinya/
http://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/once-you-arrive/culture-shock-dan-cara-mengatasinya/